Wednesday, December 5, 2007

Menikmati Proses

Seorang sahabat dengan mudahnya mendapatkan project senilai 11 digit, sahabat yang lain berkomentar "kok enak ya gampang dapat project gede, gimana caranya ya ???". ternyata sahabat yang telah terbiasa mendapatkan project besar tesebut juga penuh dengan proses, dia bercerita bahwa pada mulanya dia pernah rugi/belajar(temen2 TDA biasa menyebutnya belajar :), senilai 11 digit juga, sehingga dia harus mengirit sana-sini demi menutupi cicilan dan bunganya, dia berkata "kalau temen2 liat saya sekarang memang enak tapi dulu saya juga jatuh bangun". dia pernah berpesan bahwa didalam usaha itu udah biasa jatuh-bangun tapi usahakan agar kita tidak menyerah disitu saja, yang penting proses kita menuju sukses itu, untuk urusan hasil adalah terserah kepada Tuhan, disini diperlukan suatu sikap sabar dan syukur yang tidak sedikit, bagaimana caranya kita bisa bersyukur dalam berbagai keadaan. seekor ulat tidak akan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik jika dia gagal dalam proses kepompong, begitu juga dengan kita manusia, Tuhan maha adil dengan memberikan ujian kepada kita agar kita menjadi manusia yang tangguh, sepert firman ALLAH bahwa didalam kesulitan ada kemudahan jika kita percaya kepada ALLAH maka kita akan menjadi manusia yang bersyukur, bukankan udara yang kita hirup, jantung yang berdenyut, kaki yang sempurna untuk berjalan, merupakan karunia ALLAH yang tidak bisa kita beli dengan uang, coba bayangkan jika kita diharuskan membayar semua nikmat ALLAH, sehingga ALLAH katakan nikmat mana yang engkau kufuri. laksan sebuah dokter yang memberikan obat untuk kesembuhan kita, padahal obat yang kita minum demikian pahitnya tapi kita minum juga demi kesembuhan kita juga demikian juga dengan takdir ALLAH baik buruk adalah prasangka manusia saja, semoga kita semua menjadi manusia yang selalu bersyukur ... Amin ..jika proses yang kita lakukan belum memuaskan maka bisa jadi proses tersebut perlu pembenahan atau perubahan, sedangkan hasil adalah wilayah ALLAH kita tidak dapat mengintervensi.
semoga bermanfaat.

rery indra
TNM-E20
www.reryindra.blogspot.com

Wednesday, November 28, 2007

keindahan pulau belitung




Sudah sebulan terakhir ini saya jarang online, dikarenakan tugas untuk mengunjungi kantor cabang kami, salah tempat yang saya kunjungi adalah pulau belitung salah satu propinsi baru di indonesia yaitu propinsi bangka-belitung (babel), tempat kelahiran dari penulis novel sastra pelangi , Andrea Hirata, pulau belitung dapat dicapai dengan waktu tempuh 40 menit dari bandara soekarno hatta, kemudian kita mendarat dibandara hanandjoedin (maaf kalau salah) di kota tanjung pandan, setelah seharian dikantor cabang kemudian sore harinya diajak jalan-jalan oleh teman saya ke tanjung tinggi yang memerlukan waktu tempuh sekitar 30 menit dari tanjung pandan, memang pantai di pulau belitung sangat indah dan masih original, apalagi jalanan disini jarang macet seperti di jakarta.konon kabarnya salah satu iklan lux yang dibintangin oleh dian satro berlokasi di tanjung tinggi ini. cuman sayang pantai yang seindah ini belum dikelola secara baik oleh pemda setempat.

Thursday, October 11, 2007

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428H



Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428H
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Rery & keluarga

Friday, July 27, 2007

Sekolah Kehidupan

Ada sahabat yang bercerita tentang pengalaman berwirausahanya yang berdarah-darah sehingga menimbulkan beban utang yang tidak sedikit padahal iapun sudah tidak bekerja, ada pula seorang sahabat yang bercerita kebimbangannya antara memilih untuk menjadi karyawan atau mengurusin usahanya yang sudah beromzet milyaran, bahkan beberapa kawan ada yang membentuk club 11 digit. Itulah kehidupan ada menang-kalah, sukses-gagal, sedih-gembira. Sedih-gembira menang-kalah adalah keadaan yang digambarkan oleh akal kita, jika output dari suatu proses tidak sesuai dengan keinginan kita maka akan kita katakana gagal. Terlbih lagi bagi kita yang lebih mementingkan hasil dari pada proses maka kita gagal kita akan gampang stress. Jika hasil kita tidak sesuai dengan keinginan kita maka bukan berarti kita gagal tetapi kita belajar untuk memperbaiki proses, seperti misal “seorang pengamen, tatkala ia mengamen kemudian kita langsung beri uang bukan berarti kita suka sama nyanyiannya bisa jadi kita ingin agar pengamen tersebut agar cepat-cepat pergi dari muka kita karena nyanyiannya jelek “ demikian juga dengan ALLAH ketika Dia memberi cobaan maka bukan berarti Dia tidak sayang terhadap kita justru Dia saying sama kita sehingga menunda sukses kita sehingga kita menjadi siap atau menjadi seorang yang tahan cobaan dan tidak cengeng.
Seharusnya kita bisa belajar untuk bersanding tidak hanya kemenangan tapi juga kekalahan, memang tidak mudah bergandengan dengan kekalahan diperlukan energi keikhlasan yang jauh lebih melimpah. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari setiap kejadian yang kita alami, tidak usah dimasukan kedalam hati tatkala kalah, tidak perlu diperlihatkan dalam wajah tatkala menang. Jika kita bisa mencapai taraf ini maka kita akan menjadi manusia yang menang selamanya .

Mohon maaf jika tidak berkenan
Salam FUNtastic

Rery Indra K
TNM-E20
http://reryindra.blogspot.com

Thursday, July 26, 2007

Tuhan Memungut Bunga

Zaenal sedang dalam keadaan amat membutuhkan uang, tetapi ia tidak menemukan seorang pun yang dapat meminjami uang barang sepeser pun. Karena tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat, ia pun memohon dengan amat sangat kepada ALLAH " Ya ALLAH Yang Maha Pengasih, aku memohon kepada-Mu, tolonglah hamba-Mu ini. Berilah aku uang sepuluh dinar. Jika Engkau tidak dapat memberinya secara cuma-cuma, maka aku cukup puas dengan pinjaman."
Zaenal belum lagi selesai berdo'a ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia lalu menyuruh istrinya untuk melihat siapa di luar. Ternyata tamunya adalah ketua RT dimana ia tinggal. "Zaenal," katanya, "kita perlu memperbaiki masjid ALLAH, pelindungmu setiap hari,mengatakan bahwa bagianmu adalah menyumbang yang sebesar lima dinar.
Zaenal menghela nafas dan berkata," Ya ALLAH, tinggi sekali bunga yang Engkau minta!! Engkau belum lagi meminjami aku uang dan sekarang Engkau sudah minta untuk dibayar kembali."

dari anekdot sufi
Salam FUNtastic

Rery Indra K
TNM-E20
http://www.reryindra.blogspot.com

Monday, June 25, 2007

Berlian di ladang sendiri

Alkisah pada zaman dahulu hidup seorang petani yang memiliki sebidang tanah pertanian. pada awalnya, lahan tersebut sangat produktif dan menghasilkan. Namun karena sifat dasar manusia mudah tergiur untuk mendapatkan kekayaan lebih banyak secara instan, ia pun mulai mencari. Suatu hari terdengar kabar bahwa ada harta karun terpendam tidak jauh dari tempat tinggalnya sekarang, berupa biji emas. Masyarakat didaerah tersebut berbondong-bondong memburu daerah yang dimaksud termasuk petani itu. Biji itu memang ada tapi tidak banyak. Hal ini cukup membuat sang petani dan beberapa kelompok disana penasaran. Sang petani memutuskan untuk menjual tanahnya kepada orang lain. biaya hasil penjualan tanahnya tsb digunakan untuk hidup didaerah penambangan biji emas. Setelah sekian lama mencoba mendulang emas, ternyata tidak menghasilkan apa-apa. Biji emas yang pernah diperolehnya adalah emas yang tidak seberapa harganya. Sang petani mulai kecewa dan putus asa. Tabungan hasil penjualan tanahnya semakin hari semakin menipis. Pada suatu ketika dalam keadaan putus asa, ia terjatuh ke dalam sungai yang arusnya deras sehingga mati tenggelam.
Sementara itu, orang yang membeli ladang si petani awalnya tidak terlalu serius untuk menggarap tanah yang telah dibelinya. Ia berpikir untuk investasi masa depan saaja. Hingga pada suatu hari, ketika sedang membersihkan tanah yang baru dibelinya tersebut, ia menemukan sebuah batu yang berkilat-kilat. Potongan batu tersebut kemudian dibawah ke tukang perhiasan dikota. Hasil analisis tukang perhiasan tersebut membuat ia tercengang tak percaya. Batu berkilat itu ternyata berlian dengan mutu tinggi. Secara diam-diam, ia mengumpulkan batu-batu yang ada ditanahnya dengan sedikit menggali dan menemukan berlian-berlian yang sangat banyak. Dalam waktu singkat se i petani tersebut menjadi kaya raya. Si petani yang menjual tanahnya tidak menyadari bahwa selama ini dia telah mempunyai sebidang tanah yang didalamnya terdapat banyak berlian.

Rasa tidak puas dan selalu merasa tidak cukup apalagi didorong oleh keinginan yang kuat dalam mendapatkan sesuatu secara instan, terkadang membuat tindakan yang dilakukan tidak melalui pertimbangan moral yang kuat, sebenarnya semua dari kita tentulah mengejar sesuatu yang bernama kebahagiaan akan tetapi karena kebahagiaan itu bersyarat maka kita akan sulit mewujudkannya, seharusnya kebahagiaan itu datangnya dari diri kita seperti dalam buku 7 habbitnya stephen covey semua berasal dari dalam(diri sendiri) baru kemudian keluar. sehingga sekarang pun sebenarnya kita sudah dapat berbahagia bukan nanti ketika punya rumah besar, punya mobil mewah dll. Didalam diri kita sebenarnya terdapat "berlian-berlian" yang tidak kita sadari, semoga kita semua dapat mendapatkan "berlian-berlian" tersebut.
disadur dari buku fulfilling life.

Salam FUNtastic

Rery Indra
TNM-E20
http://reryindra.blogspot.com

Saturday, June 16, 2007

Mengapa Harus Berserah

Menagapa harus berserah

Menanggapi fenomena film the secret memang luar biasa sekali. Film the secret memang film yang bagus biarpun mungkin ada nilai-nilai yang mungkin tidak sejalan, tetapi dibalik itu semua kita dapat mengambil hikmah dan manfaat dari film tersebut, yang baik kita ambil yang tidak cocok bisa kita tinggalkan, belum juga fenomena film the secret muncul buku quantum ikhlas karya pak erbe sentanu (nunu) yang mengajarkan kita mengenai positif feeling yang bermula dari hati. Sebenarnya apa yang diajarkan pak nunu memang bukanlah barang baru tetapi mungkin pemahaman dan pendalaman kita yang kurang, padahal kalau kita sebagai seorang muslim maka kita sering mendengar bahwa kalau kita niat untuk berbuat baik maka perbuatan kita akan dicatat, suatu perbuatan kita adalah tergantung dari niat kita, sehingga dapat dikatakan bahwa segala sesuatunya dimulai dari niat (hati) seperti kita sholat,puasa,zakat semua ada niatnya dimana niat ini dimulai dari hati, kita mengalami kesedihan karena akal kita bertentangan dengan hati kita jika kita bisa menyelarakan hati dan pikiran kita maka sesuatunya akan menjadi lebih indah. Selama ini mungkin kita terlalu banyak menggunakan akal sehingga jika segala sesuatunya tidak sesuai dengan akal kita maka kita akan bersedih, sebenarnya kata gembira dan sedih, baik dan buruk hanyalah ada didalam akal kita kalau kita menggunakan hati maka hal tersebut tidak ada, jadi segala sesuatunya didunia ini hanyalah karena ALLAH semata, bahwa “apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut ALLAH” sehingga kita perlu untuk berserah kepada ALLAH, seperti jika kita makan bakso dan merasa nikmat atau kenyang maka hal tersebut adalah karena ALLAH bukan karena bakso itu sendiri, seperti juga karya sastra sang pujangga maka kita mengatakan bahwa karya tersebut bukanlah karya PENA A atau PENA B tetapi adalah karya SI A atau SI B begitu juga dengan kita semua, kita adalah “laksana PENA PENA ALLAH yang berjalan diatas dunia ini yang akan menghasilkan suatu karya besar”, maka jika hanya kepada-Nya kita berserah maka akan segala sesuatunya akan menjadi ringan, yang sedih jadi bahagia yang berat jadi ringan bahkan sakitpun akan menjadi ringan karena kita RIDHA terhadap segala sesuatu yang menimpa kita karena dibalik itu semua ada hikmahnya. Beruntunglah manusia yang dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan betapa bahagianya manusia yang telah mencapai level ini. Maka dimulailah dengan NIAT(HATI) dilanjutkan dengan BERUSAHA dan BERDOA kemudian kita IKHLASKAN hanya kepada ALLAH dan jangan lupa untuk BERSYUKUR dan BERSEDEKAH itulah secret of the secret.
Untuk mamanya nadia semoga lekas sembuh.
Semoga bermanfaat mohon maaf jika tidak berkenan.
Disadur secara bebas dari kitab ALHIKAM karya IBN ATHA’ILLAH

Salam FUNtastic

Rery Indra
TNM-E20
http://reryindra.blogspot.com/

Wednesday, May 30, 2007

Jiwaku Memanggilku

JIWAKU MEMANGGILKU
Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku agar mencintai semua orang
yang membenciku,dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku berkata padaku dan mengungkapkan kepadaku bahwa cinta
itu tidak hanya menghargai orang yang mencintai,
tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak itu bagiku cinta ibarat jaring laba-laba diantara dua bunga,
dekat satu sama lain;menjadi lingkaran cahaya tanpa awal
dan tanpa akhir,melingkari apa yang telah lahir
dan memupuk selamanya untuk merengkuh yang akan hadir.
Jiwaku menasehatiku dan mengajariku agar melihat kecantikan
yang ada dibalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah
ampai nampaklah keelokannya.
Jiwaku menasehatiku dan menegurku agar menghargai waktu
dengan mengatakan " ada hari kemarin dan ada hari esok".
Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran
Dan nasehat menasehati dalam kesabaran.
Jiwaku menasehatiku dan memintaku Agar tidak merasa mulia
karena pujian Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan karena cacian.
Sampai hari ini aku ragu akan harga pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar, Bahwa pohon berbunga di musim semi,
berbuah di musim panas dan menggugurkan daun-daunnya
di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin?
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau malu.
Jiwaku menasehatiku dan meyakinkanku
Bahwa aku tak lebih tinggi ketimbang cebol
ataupun tak lebih rendah dari Raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua: 
Satu: Seorang yang lemah yang  kucaci dan kukasihani 
Dua: Seorang yang buta yang kuikuti, maupun yang kulawan
dengan pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah
yang sama dari mana semua manusia diciptakan.
Jiwaku menasehatiku dan mengingatkanku:
Bahwa aku adalah debu dimata Allah
Bahwa aku adalah lemah dimataNYA
Bahwa aku miskin dibanding kerajaan NYA
Tiada aku boleh merasa besar kecuali oleh NYA
Kesombongan itu hanya milikNYA
Dan semua yang berlangsung adalah iradatNYA
Tapi pernahkan kita pernah sungguh-sungguh memikirkannya?
Fitnah yang terjadi mana-mana bagai ular-ular tukang sihir Fir'aun
menyebar di kota dan didesa-desa? Tercerai kita olehnya Tanpa kita sadar,
Tanpa kita kuasa Terbius kita oleh retorika
tanpa makna mengkotak kita dalam kebodohan yang terencana
Jiwaku menasehatiku dan menerangiku, Saudaraku.
Dan seringkali jiwamu menasehati dan menerangimu.
Karena engkau sama seperti diriku, dan tiada beda diantara kita
Kujaga apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang
kudengar dalam heningku.
Dan engkau sahabatku jagalah apa yang ada dalam dirimu,
dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti banyak
kukatakan ini.
Wahai sahabatku semoga sisa hidupmu menjadi hidup yang penuh arti
dan bermanfaat dan pintu hatimu terbuka untuk menerima cahayaNYA.

Rery indra
TNM-E20
www.reryindra.blogspot.com

Life Is Beautiful

Pada suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia
mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak.

Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik
buat istri keempatnya ini.


Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan
istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada
semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari
dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah
istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia
selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia
selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Berbeda halnya dengan istri yang pertama, sang pedagang, tak begitu
mencintainya. Meskipun istri pertama ini begitu sayang padanya dan sangat
setia. Dia yang selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini, serta
Dialah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami.
Namun,
pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan
segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam
hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku
akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."

Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada
istri keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan
perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati,

maukah kau mendampingiku dan menemaniku?" Ia terdiam.
"Tentu saja tidak" jawab istri keempat, dan
pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi.
Jawaban itu sangat menyakitkan
hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan
mengiris-iris hatinya.


Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Akupun mencintaimu
sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku,
dan menemani akhir hayatku?" Istrinya menjawab "Hidup begitu indah disini.
Aku akan menikah lagi jika kau mati". Sang pedagang begitu terpukul dengan
ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap
kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali
pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku?"
Sang istri
menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini.
Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja.
Nanti, akan kubuatkan
makam yang indah buatmu".
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang
pedagang kini merasa putus asa.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut
kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia
bersamamu". Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri
pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang
yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja,
aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti
ini, istriku."

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini. Istri yang
keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita
keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan
hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan
kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal,
semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan
kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun
dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita
selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita.
Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan
kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah
yang
mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah.

Hanya amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu,
perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal
belakangan.

Rery Indra
TNM-E20
www.reryindra.blogspot.com