Friday, July 27, 2007

Sekolah Kehidupan

Ada sahabat yang bercerita tentang pengalaman berwirausahanya yang berdarah-darah sehingga menimbulkan beban utang yang tidak sedikit padahal iapun sudah tidak bekerja, ada pula seorang sahabat yang bercerita kebimbangannya antara memilih untuk menjadi karyawan atau mengurusin usahanya yang sudah beromzet milyaran, bahkan beberapa kawan ada yang membentuk club 11 digit. Itulah kehidupan ada menang-kalah, sukses-gagal, sedih-gembira. Sedih-gembira menang-kalah adalah keadaan yang digambarkan oleh akal kita, jika output dari suatu proses tidak sesuai dengan keinginan kita maka akan kita katakana gagal. Terlbih lagi bagi kita yang lebih mementingkan hasil dari pada proses maka kita gagal kita akan gampang stress. Jika hasil kita tidak sesuai dengan keinginan kita maka bukan berarti kita gagal tetapi kita belajar untuk memperbaiki proses, seperti misal “seorang pengamen, tatkala ia mengamen kemudian kita langsung beri uang bukan berarti kita suka sama nyanyiannya bisa jadi kita ingin agar pengamen tersebut agar cepat-cepat pergi dari muka kita karena nyanyiannya jelek “ demikian juga dengan ALLAH ketika Dia memberi cobaan maka bukan berarti Dia tidak sayang terhadap kita justru Dia saying sama kita sehingga menunda sukses kita sehingga kita menjadi siap atau menjadi seorang yang tahan cobaan dan tidak cengeng.
Seharusnya kita bisa belajar untuk bersanding tidak hanya kemenangan tapi juga kekalahan, memang tidak mudah bergandengan dengan kekalahan diperlukan energi keikhlasan yang jauh lebih melimpah. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari setiap kejadian yang kita alami, tidak usah dimasukan kedalam hati tatkala kalah, tidak perlu diperlihatkan dalam wajah tatkala menang. Jika kita bisa mencapai taraf ini maka kita akan menjadi manusia yang menang selamanya .

Mohon maaf jika tidak berkenan
Salam FUNtastic

Rery Indra K
TNM-E20
http://reryindra.blogspot.com

Thursday, July 26, 2007

Tuhan Memungut Bunga

Zaenal sedang dalam keadaan amat membutuhkan uang, tetapi ia tidak menemukan seorang pun yang dapat meminjami uang barang sepeser pun. Karena tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat, ia pun memohon dengan amat sangat kepada ALLAH " Ya ALLAH Yang Maha Pengasih, aku memohon kepada-Mu, tolonglah hamba-Mu ini. Berilah aku uang sepuluh dinar. Jika Engkau tidak dapat memberinya secara cuma-cuma, maka aku cukup puas dengan pinjaman."
Zaenal belum lagi selesai berdo'a ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia lalu menyuruh istrinya untuk melihat siapa di luar. Ternyata tamunya adalah ketua RT dimana ia tinggal. "Zaenal," katanya, "kita perlu memperbaiki masjid ALLAH, pelindungmu setiap hari,mengatakan bahwa bagianmu adalah menyumbang yang sebesar lima dinar.
Zaenal menghela nafas dan berkata," Ya ALLAH, tinggi sekali bunga yang Engkau minta!! Engkau belum lagi meminjami aku uang dan sekarang Engkau sudah minta untuk dibayar kembali."

dari anekdot sufi
Salam FUNtastic

Rery Indra K
TNM-E20
http://www.reryindra.blogspot.com