Wednesday, May 30, 2007

Jiwaku Memanggilku

JIWAKU MEMANGGILKU
Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku agar mencintai semua orang
yang membenciku,dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku berkata padaku dan mengungkapkan kepadaku bahwa cinta
itu tidak hanya menghargai orang yang mencintai,
tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak itu bagiku cinta ibarat jaring laba-laba diantara dua bunga,
dekat satu sama lain;menjadi lingkaran cahaya tanpa awal
dan tanpa akhir,melingkari apa yang telah lahir
dan memupuk selamanya untuk merengkuh yang akan hadir.
Jiwaku menasehatiku dan mengajariku agar melihat kecantikan
yang ada dibalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah
ampai nampaklah keelokannya.
Jiwaku menasehatiku dan menegurku agar menghargai waktu
dengan mengatakan " ada hari kemarin dan ada hari esok".
Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran
Dan nasehat menasehati dalam kesabaran.
Jiwaku menasehatiku dan memintaku Agar tidak merasa mulia
karena pujian Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan karena cacian.
Sampai hari ini aku ragu akan harga pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar, Bahwa pohon berbunga di musim semi,
berbuah di musim panas dan menggugurkan daun-daunnya
di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin?
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau malu.
Jiwaku menasehatiku dan meyakinkanku
Bahwa aku tak lebih tinggi ketimbang cebol
ataupun tak lebih rendah dari Raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua: 
Satu: Seorang yang lemah yang  kucaci dan kukasihani 
Dua: Seorang yang buta yang kuikuti, maupun yang kulawan
dengan pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah
yang sama dari mana semua manusia diciptakan.
Jiwaku menasehatiku dan mengingatkanku:
Bahwa aku adalah debu dimata Allah
Bahwa aku adalah lemah dimataNYA
Bahwa aku miskin dibanding kerajaan NYA
Tiada aku boleh merasa besar kecuali oleh NYA
Kesombongan itu hanya milikNYA
Dan semua yang berlangsung adalah iradatNYA
Tapi pernahkan kita pernah sungguh-sungguh memikirkannya?
Fitnah yang terjadi mana-mana bagai ular-ular tukang sihir Fir'aun
menyebar di kota dan didesa-desa? Tercerai kita olehnya Tanpa kita sadar,
Tanpa kita kuasa Terbius kita oleh retorika
tanpa makna mengkotak kita dalam kebodohan yang terencana
Jiwaku menasehatiku dan menerangiku, Saudaraku.
Dan seringkali jiwamu menasehati dan menerangimu.
Karena engkau sama seperti diriku, dan tiada beda diantara kita
Kujaga apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang
kudengar dalam heningku.
Dan engkau sahabatku jagalah apa yang ada dalam dirimu,
dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti banyak
kukatakan ini.
Wahai sahabatku semoga sisa hidupmu menjadi hidup yang penuh arti
dan bermanfaat dan pintu hatimu terbuka untuk menerima cahayaNYA.

Rery indra
TNM-E20
www.reryindra.blogspot.com

No comments: